REVIEW BINCANG-BINCANG NUKLIR (BBN)
KOMMUN UGM DI FAKULTAS MIPA UNS
Pada tanggal 31 Mei 2015 lalu,
BEM MIPA UNS bekerja sama dengan HIMAFIS menerima kunjungan dari KOMMUN (Komunitas Muda Nuklir) UGM. Kunjungan
tersebut merupakan salah satu agenda kegiatan KOMMUN UGM dengan acara
Bincang-bincang Nuklir (BBN). BBN bersama KOMMUN UGM tersebut berlangsung di
ruang B. 103 gedung B FMIPA UNS. Acara tersebut terbuka untuk umum, tidak hanya
dihadiri oleh mahasiswa jurusan fisika FMIPA UNS, peserta yang datang juga
berasal dari jurusan dan fakultas lain.
Acara
BBN diawali dengan sambutan-sambutan yaitu perwakilan dari BEM FMIPA UNS dan
HIMAFIS. Sambutan pertama dari presiden
BEM MIPA yang berinti ucapan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan
KOMMUN UGM ke Fakultas MIPA UNS, serta semoga forum semacam ini dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak yang terlibat dalam BBN. Sedangkan hal
menarik terdapat pada sambutan dari Ketua HIMAFIS yang ditutup dengan mengajak
forum mengubah mindset buruk tentang
nuklir salah satunya dengan mengubah cara
baca nuklir menjadi seperti membaca new clear (nuklir=dibaca new clear) yang
berarti bahwa nuklir merupakan sumber energi baru yang bersih atau ramah
lingkungan.
Kemudian
bincang-bincang atau forum diskusi dibuka dengan presentasi oleh Komunitas Muda
Nuklir (KOMMUN) UGM. Seorang perwakilan
KOMMUN memprentasikan materi tentang nuklir berjudul Nuklir, Kawan atau Lawan?. Presentasi kommun tersebut, diawali
pemaparan fakta bahwa kata nuklir selama ini bercitra buruk di sebagian besar
masyarakat Indonesia. Kata nuklir dalam masyarakat identik dengan bom. Dalam
hal ini dijelaskan hal menarik, bahwa ketakutan terhadap nuklir tersebut
kemungkinan besar karena sejarah tragedi bom atom di kota Hiroshima dan
Nagasaki di Jepang. Namun demikian, keadaan Jepang sekarang berbeda dengan
Indonesia, alih-alih takut memanfaatkan nuklir, Jepang kini telah membangun
cukup banyak PLTN sebagai sumber listrik utama Negara mereka.
Kemudian dipaparkan maksud lawan dan kawan
dalam judul BBN tersebut. Nuklir sebagai lawan yaitu nuklir yang disalahgunakan
sebagai bom nuklir, senjata pemusnah massal. Sedangkan nuklir sebagai kawan,
bahwa nuklir dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan yang membantu
manusia seperti manfaat sebagai pembangkit listrik, energy panas, radiasi dalam
bidang kedokteran dan lain sebagainya. Setelah dijelaskan potensi dan manfaat
nuklir secara jelas dengan review sebagai berikut.
Potensi energy
nuklir Indonesia sebenarnya sangatlah besar karena di Indonesia terdapat
cadangan 60-ribu ton Uranium yang merupakan bahan baku utama energy nuklir.
Sedangkan jika nuklir dimanfaatkan sebagai energy listrik, 1 kilogram Uranium
menghasilkan energy yang setara dengan 2,5 kilo-ton batu bara. Oleh karenanya
potensi Indonesia sangat besar untuk memanfaatkan energy nuklir. Nuklir juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bakar kendaraan dengan kelebihan zero
emission karena tanpa menghasilkan gas buang CO dan CO2. Dewasa
ini, Mobil bertenaga nuklir bukan lagi sekedar mimpi karena telah dikembangkan
mobil berbahan bakar Thorium –bahan baku nuklir yang lain-. Dengan perbandingan
1 gram Thorium setara dengan 28-ribu liter BBM, kendaraan masa depan tersebut
akan sangat hemat.
Nuklir juga
dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit panas, yaitu digunakan untuk Desalinasi
air laut, Gasifikasi Batu bara dan EOR, penghangat ruangan, serta produksi
hydrogen. Nuklir juga merupakan sumber radiasi yang juga dapat dimanfaatkan.
Radiasi didefinisikan sebagai salah satu perpindahan panas tanpa medium. Jenis
radiasi sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu radiasi pengion elektronik dan
radiasi pengion (Alfa, beta, gamma). Radiasi nuklir dapat dimanfaatkan dalam
kedokteran nuklir, pengawetan makanan, pemuliaan tanaman, radiografi industry
dan masih banyak lagi.
BBN
dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Dalam sesi ini mulai dibahas masalah PLTN
(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). Diterangkan bahwa Negara masih berkembang
seperti Indonesia membutuhkan sumber energy listrik besar dan murah. Hal
tersebut dibutuhkan memajukan Industri di suatu Negara karena industry adalah
konsumen listrik terbesar dengan kebutuhan listrik besar dan murah agar
kelangsungannya tidak terhambat. Sedangkan listrik dari energy nuklir
sebenarnya dapat memenuhi kebutuhan tersebut karena nuklir memang bersifat
murah dan dapat menghasilkan listrik besar yang perbandingannya dengan bahan
bakar lain telah dipaparkan sebelumnya. Selain itu, jika PLTN dibangun, PLN
(Perusahaan listrik Negara) akan memperoleh laba, tidak merugi seperti keadaan
dewasa ini.
Setelah itu,
dibahas zat buangan(Limbah) dari PLTN. Dijelaskan bahwa memang energy nuklir
adalah energy yang bersih karena tidak menghasilkan limbah berbentuk gas
seperti CO, CO2, SO2, atau NO2 yang dapat
menyebabkan pemanasan global dan merusak ozon. Nuklir juga tidak menghasilkan
limbah cair yang dapat mencemari air dan tanah. Satu-satunya limbah nuklir
adalah limbah padat. Jika bahan bakunya adalah uranuim235 limbahnya adalah
unsur trans-uranium. limbah padat nuklir (limbah radioaktif) tersebut dikemas
sedemikian rupa agar radiasinya tidak dapat menyebar dan kemudian disimpan
didalam dasar laut dengan kedalaman kerak bumi tertentu. Limbah tersebut mempunyai
usia panjang atau waktu paruh tinggi dan tidak membahayakan jika disimpan
dengan benar hingga terurai dengan sendirinya. Hal tersebut dikategorikan
bersih dibandingkan dengan batu bara yang menghasilkan 1 kilogram CO2
setiap 1KWH listrik darinya.
Di akhir BBN,
dijelaskan bahwa tujuan KOMMUN adalah mengedukasi masyarakat awam mengenai
nuklir. KOMMUN bertujuan memperbaiki citra buruk nuklir yang selama ini telah
termindset pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Upaya edukasi tersebut
salah satunya adalah forum BBN. Mahasiswa dan pelajar adalah sasaran utama
KOMMUN untuk diberikan edukasi mengenai nuklir yang sebenarnya banyak sekali
manfaatnya. Mahasiswa dan pelajar sebagai agen intelektual ditengah masyrakat
awam Indonesia diharapkan dapat menyebarkan edukasi mengenai nuklir yang benar
tersebut ke banyak orang lain (masyarakat), sehingga diharapkan lambat laun
nuklir dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Komentar
Posting Komentar