Tim Robotika FMIPA : My Own Story
Tidak terasa Kawan, waktu seakan berlalu begitu cepat, terlalu cepat hingga sering kuwalahan ku mengikuti cepatnya, hehe… Tidak terasa sudah hampir satu tahun aku bergabung di tim itu, tim yang dulunya dikenal sebagai Prota (Physics Robotic Team), lalu berubah menjadi Robotika FMIPA UNS, dan sekarang menjadi Tim Robotika UNS. Basically, aku suka belajar elektro, jadi aku coba-coba daftar untuk bergabung tim tersebut waktu itu, hampir satu tahun lalu. Setelah seleksi wawancara, aku juga tak tahu apa yang membuatku diterima, padahal waktu itu aku hanya bermodal pengetahuan elka dasar dari salah satu mata kuliah tentunya dan pengalaman solder-menyolder yang sangat minim. Tapi karena waktu itu aku ingin sekali bergabung, aku nyatakan bahwa aku siap banyak belajar.
Hari ini malam takbiran kawan, ya, malam idul adha. Lagi, untuk kedua kalinya aku harus ber-malam takbir-an di Solo, di rantau orang. entah kenapa, malam ini masih pengen ngeblog lagi, setidaknya buka blog yang tidak terawat ini, walau hanya untuk nge-post hal hal yang tidak penting. Haha.. Ok, entah juga, aku masih ingin nulis tentang robotik, atau tim robotik yang aku ikuti, mungkin karena lagi gabut aja. Haha.. maaf jika tulisan ini tidak ada plotnya, ngalor-ngidul saja.
Tidak terasa Kawan, waktu seakan berlalu begitu cepat, terlalu cepat hingga sering kuwalahan ku mengikuti cepatnya, hehe… Tidak terasa sudah hampir satu tahun aku bergabung di tim itu, tim yang dulunya dikenal sebagai Prota (Physics Robotic Team), lalu berubah menjadi Robotika FMIPA UNS, dan sekarang menjadi Tim Robotika UNS. Basically, aku suka belajar elektro, jadi aku coba-coba daftar untuk bergabung tim tersebut waktu itu, hampir satu tahun lalu. Setelah seleksi wawancara, aku juga tak tahu apa yang membuatku diterima, padahal waktu itu aku hanya bermodal pengetahuan elka dasar dari salah satu mata kuliah tentunya dan pengalaman solder-menyolder yang sangat minim. Tapi karena waktu itu aku ingin sekali bergabung, aku nyatakan bahwa aku siap banyak belajar.
Benar-benar terasa begitu cepat kawan, ketua Tim robotik ini pun sudah berganti personal sejak aku pertama kali bergabung, oprec juga telah dibuka kembali. Dan hari ini, tadi, adalah hari kedua / terakhir dari workshop kami untuk tahun ini, sungguh, tak terasa, aku juga ternyata sudah diberi amanat lebih dari sekedar anggota di tim ini. Aih, berat rasanya, bingung, pasti. Jika kau ingin tau kawan, jika aku flashback, banyak, banyak sekali, banyak sekali cerita, pengalaman dan pasti ilmu yang kudapatkan dari tim ini. Mulai dari berangkat lagi ke kampus –setelah seharian kuliah- untuk ngelab malam-malam dengan berjalan kaki –saat itu aku belum punya motor untuk mobilitas- , hingga berbagai macam teguran dan bullyan karena kerjaan tak kunjung selesai.
Seseorang pernah berkata padaku –juga bagian dari tim- “Liv, dirobotik memang gitu, robotik itu mainnya lempar dari sarang harus terbang, bukan dilatih terbang terus baru disuruh keluar sarang”. Aku berpikir, sesaat kemudian mengiyakan pernyataan tersebut dalam hati. Jika dirunut dari awal, disuruh belajar sendiri ini dan itu, buat ini, waktunya segini ya, jadi hari ini tanggal ini ya, fiuuuh, lelah? Tentu. Tapi itulah proses belajar kawan. Dan tahukan kau kawan, jika hari H lomba sudah semakin dekat, hampir setiap hari aku harus ngelab dan pulang larut dan tak jarang pula kehujanan dan basah kuyup saat sampai di kos. Di saat-saat seperti itu sebenarnya ngarep banget ada nanyain “Liv, udah sampai kos belum? Kehujanan gak”, tapi faktanya no one said those things for me, heheheheheh. Belum lagi saat harus menerima kenyataan Lab sepi, sebenarnya ramai orang, tapi sering kali orang-orangnya bukan yang se-tim (1 tim untuk suatu lomba misal) denganku.
Tapi seperti inilah anehnya kawan, saking seringnya ngeLab malam, suatu hari aku pernah nulis macam ini: ‘Kawan kurasa waktu telah berlalu begitu cepat. Tak terasa, sungguh, sulit kupercaya ternyata sudah hampir 8 bulan aku bergabung dengan tim ini, bukan waktu yang sebentar memang. Kawan, banyak, banyak sekali cerita. Kurasa aku sudah terlalu terbiasa, terbiasa dengan Habits baru yang mulanya harus kulakukan dengan terpaksa. Entah, entahlah, ini Habits baik atau buruk, yang jelas dan yang kutahu dan rasakan, aku tak sempat lagi menghabiskan waktu dengan nonton film atau ngobrol ngalor ngidul,kurasa yang kulakukan di tim ini tak ada yang bersifat percuma, kurasa setiap hal di tim ini minimal bersifat belajar.
Kawan, banyak, banyak sekali cerita, cerita hampir setiap hari pulang larut, cerita lembur dan kehujanan saat pulang larut, cerita gambar schematic berminggu-minggu sampai ditegur dan dibully, cerita solderan tak rapi atau biasa disebut “gembel”, upss maaf, cerita membuat device yang kemudian ternyata tak berguna (tidak digunakan deng), cerita menjadi korban bully abadi ketika di Lab, cerita menjadi korban apatisme penghuni Lab lain, aih, terlalu banyak cerita. Dan, kini aku merasa aneh, merasa ada yang kurang jika tak ngeLab barang 1 malam. Merasa sepi, hehehehe. Aih, tim ini luar biasa kawan, luar biasa. Aku selalu berdoa semoga kelak aku dapat menjadi pengganti mereka yang luar biasa itu, iya, mereka tim yang hebat itu, Aaamiiin.’
Aneh bukan? Kurasa Itu tulisan ketika sebagian dari tim kami sedang berjuang di ajang KRPAI Nasional 2016 di PENS, Surabaya. Teruntuk semua anggota tim, terima kasih untuk semuanya, terima kasih sekali. Mas Reza, Mas Rio, Mas Bangun, Mas Trio,Mas Bintang Mbak Rica dan Mbak Salwa yang sudah mengajarkan banyak hal, juga untuk semua teman-teman tim, terima kasih Azis, Opta, Adam, dan Berton, kurasa perjalanan kita masih sangat panjang didepan.
Olivia Maftukhaturrizqoh
(yang katanya koor elektro, tapi kurasa koor jadi-jadian)
Komentar
Posting Komentar