Gemilangnya Masa Depan Pertanian Indonesia Patut Diperjuangkan


"Pertanian adalah hidup mati bangsa".
Demikian kutipan pidato presiden Soekarno saat peletakan batu pertama fakulteit pertanian universiteit indonesia di Bogor, 1957. Hal tersebut membuktikan bahwa pertanian sangat penting peranannya bagi suatu bangsa, bahkan dapat dikatakan harga mati. Secara ekstrem, dengan kata lain jika masalah pertanian suatu negara tidak ditangani dengan serius, dapat dikatakan negara itu mencari mati.
            Pertanian dalam arti luas yang meliputi peternakan, perikanan, dan pertanian itu sendiri merupakan kunci berkembangnya suatu bangsa. Pertanian adalah sektor yang dapat dikatakan mutlak diperlukan karena menyangkut hajat hidup rakyat suatu negara yang tidak bisa diabaikan. Pertanian yang erat kaitannya dengan ketahanan pangan suatu negara harus mendapat perhatian serius, tidak hanya perhatian pemerintah dengan berbagai kebijakannya, tetapi juga diperlukan kerja sama segenap rakyat.
    Apabila sektor pertanian tidak mendapat perhatian serius hingga terjadi krisis pertanian yang mengakibatkan krisis pangan, saat itulah kelangsungan hidup rakyat terancam. Bahkan kedaulatan negara dapat tergadai. Selain alasan itu, sektor pertanian semakin penting dengan sangat derasnya isu tentang krisis pangan di dunia global saat ini.
     Namun demikian, kondisi pertanian di Indonesia saat ini justru berkebalikan dengan kondisi yang yang seharusnya. Sebagai negara yang disebut-sebut agraris, Indonesia kini seperti sedang terseok-seok memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Target swasembada belum hingga saat ini belum dapat dicapai. Kondisi tersebut diperparah dengan dibukanya pintu impor pangan dengan sangat lebar oleh pemerintah. Sebut saja impor kedelai USA besar-besaran, impor daging sapi Australia, impor gula. Akibatnya produk pertanian lokal tak dapat bersaing, bahkan di pasar domestik sekalipun. Kondisi petani indonesia pun menjadi semakin sulit dilanda berbagai masalah. Lebih jauh lagi, . Lebih jauh lagi, menyusutnya jumlah keluarga petani beberapa tahun terakhir adalah dampak lainnya.
   Dalam hal tersebut di atas pemerintahlah yang bertanggung jawab sebagai pembuat kebijakan. Rakyat belum bisa berbuat banyak, selain menumbuhkan kecintaan terhadap produk pertanian lokal. Menumbuhkan kecintaan terhadap produk pertanian lokal sangat penting dalam menghadapi gencarnya serangan impor. Padahal berkaitan dengan hal itu, jika seorang pengrajin tempe atau tahu ditanya tentang kedelai lokal dan impor. Rata-rata mereka akan mejawab bahwa mereka mengakui bahwa kualitas kedelai lokal lebih bagus dan mempunyai kandungan gizi lebih tinggi daripada kedelai impor, tetapi sayangnya ukurannya tidak seragam. Mereka lebih memilih kedelai impor hanya karena kedelai impor seragam ukurannya, sehingga tempe atau yang dihasilkan terlihat lebih bagus. Jika sudah demikian generasi muda lah yang dituntut bertindak. Generasi muda dengan penguasaan ilmu dan teknologi pertanian sangat diperlukan untuk ikut berjuang demi cerahnya masa depan pertanian indonesia.
    Sehubungan dengan hal tersebut, masalah yang muncul adalah telah berubahnya cara pandang masyarakat terutama pemuda terhadap pertanian itu sendiri. Bergesernya cara pandang ini cukup memprihatinkan dan perlu penanganan serius. Pasalnya, para pemuda saat ini memandang pertanian sebgai hal yang tidak menarik untuk dikerjakan, atau bahkan dipandang sebagai sektor yang sulit berkembang. Perhatian kebanyakan orang kemudian tersita pada sektor industri. struktur perekonomian indonesia pun bergeser dari sektor agraris ke sektor industri. Padahal sektor berperan penting dalam pembangunan, bahkan merupakan satu-satu sektor yang tidak goyah oleh krisis ekonomi tahun 1998 lalu.
            Memang diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk mewujudkan gemilangnya masa depan pertanian Indonesia. Pemerintah pembuat dan pelaksana kebijakan diharapkan dapat  membuat kebijakan yang mendukung produk pertanian lokal. Bukan alih-alih mudah membuka dah membuka lebar pintu impor pangan. Diperlukan pula kebijakan yang pro petani dan subsidi yang produktif. Bentuknya dapat bermacam-macam, misalnya saja subsidi pupuk yang dapat memenuhi kebutuhan petani, bukan alih-alih terus dipangkas.
            Dukungan pemerintah dapat pula berbentuk bantuan alat-alat bertani dan  pengembangan ilmu dan teknologi pertanian mutakhir yang kemudian segera diaplikasikan. Hal tersebut juga agar produk pertanian lokal dapat bersaing bahkan lebih unggul daripada produk impor. Dalam hal ini diperlukan sumber daya petani muda yang unggul, karena itu kecintaan pemuda terhadap pertanian Indonesia juga perlu dipompa kembali. Diperlukan pula berbagai pelatihan-pelatihan kepada petani daerah cara-cara mengembangkan produk pertanian mereka. Dalam hal itu, paguyuban petani di pedesaan merupakan modal besar untuk sistem pengembangan tersebut.
             Di masa depan diharapkan terdapat sinergi antara pemerintah, masyarakat, petani, dan pihak-pihak lain untuk mengembangkan secara berkelanjutan pertanian Indonesia. Menuju pertanian Indonesia yang terus berkembang, mampu menembus pasar internasional, dan tentu saja mampu mewujudkan swasembada pangan nasional. Menuju gemilangnya masa depan pertanian Indo

Komentar

Postingan populer dari blog ini