Ketika berada dipersimpangan jalan, Memang sangat sulit melakukan semuanya dengan berimbang, agar nir-ketimpangan. Karena kedua arah di persimpangan itu memang menurut kita tak bisa dipilih salah satunya saja, keduanya kita inginkan, kita impikan, dan harus kita usahakan. Tapi ada satu saat, sadar tak sadar, saat ketika kita harus berkecenderungan. Bukan memilih, bukan, jadi bukan berarti kita harus mengesampingkan atau bahkan meninggalkan salah satunya, bukan. Tapi kecenderungan, mau tak mau, ia datang, baik dari membaca keadaan, tuntutan / keharusan akan suatu hal, atau hanya murni diri sendiri yang berkeyakinan. Sekali lagi, tak meninggalkan salah satunya, tidak sama sekali, hanya punya kecenderungan atau condong ke salah satunya, karena kita tau satu yang lain juga bagian dari mimpi yang masih harus diperjuangkan. Tiap-tiap dari kita punya kecenderungan ke arahnya masing-masing, dan mungkin seharusnya ketika sudah berkecenderungan ke salah satu arah, harus lebih bers...